Sejarah perkembangan Universitas Negeri Semarang, telah dimulai dengan berdirinya berbagai lembaga pendidikan guru di atas SMTA. Lembaga-lembaga pendidikan guru tersebut, di antaranya Middelbaar Onderwijzer A Cursus (MO-A) dan Middelbaar Onderwijzer B Cursus (MO-B). Keduanya merupakan lembaga pendidikan yang disiapkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda yang bertujuan untuk menyiapkan guru-guru SMTP dan SMTA. Selanjutnya, pada tahun 1960, MO-A dan MO-B diintegrasikan ke dalam Universitas Diponegoro menjadi sebuah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Undip.

Pada tahun 1963, dikeluarkan Keputusan Presiden untuk mendirikan IKIP sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan. Saat itu, hanya ada 4 IKIP di Indonesia, yaitu IKIP di Jakarta, Bandung, Malang, dan Yogyakarta. FKIP Undip yang dinilai belum mampu untuk berdiri sendiri, ditetapkan menjadi IKIP Yogyakarta cabang Semarang. Pada tanggal 8 Maret 1965, Menteri PTIP menerbitkan Keputusan Menteri PTIP No. 40 tahun 1965 yang menetapkan IKIP Yogyakarta cabang Semarang menjadi IKIP Semarang.

Dengan terbitnya Keputusan Presiden Nomor 124 Tahun 1999 tentang perubahan IKIP Semarang, Bandung, dan Medan menjadi universitas, IKIP Semarang kemudian berubah nama menjadi Universitas Negeri Semarang (UNNES). Unnes terus bertumbuh dan berkembang dengan berbagai fakultas yang dimilikinya. Pada tahun 2022, UNNES berhasil menduduki peringkat 8 kampus terbaik di Indonesia dan 476 dunia menurut Scimago Institutions Rankings (SIR) tahun 2022.