Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) dimulai dengan berdirinya Yayasan Pendidikan Tirtayasa pada tanggal 1 oktober 1980 berdasarkan Akte Notaris No: 1 Tahun 1980. Kata Tirtayasa, berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti Air Mengalir, dan diambil dari nama Pahlawan Nasional yang berasal dari Banten, yaitu Sultan Ageng Tirtayasa.
Langkah awal Yayasan Pendidikan Tirtayasa mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) pada tahun 1981, disusul dengan pendirian Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) pada tahun 1982. Berbarengan dengan pendiran STKIP, Yayasan Krakatau Steel Cilegon mendirikan SekolahTinggi Teknik (STT), yang selanjutnya STT bergabung dengan Yayasan Pendidikan Tirtayasa untuk persiapan berdirinya Universitas Tirtayasa Serang-Banten.
Berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor. 0596/0/1984, tanggal 28 November 1984, STIH, STT, dan STKIP dilebur menjadi Universitas Tirtayasa Serang Banten. Status masing-masing sekolah tinggi berubah menjadi Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, dan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Seiring dengan harapan masyarakat Banten, dari tahun ke tahun, Universitas Tirtayasa mengembangkan pendirian fakultas dan program studi baru. Selanjutnya, pada tanggal 13 oktober 1999, keluarlah Keppres RI Nomor. 130/1999 tentang Persiapan Perguruan Tinggi Negeri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Atas kerja keras dan kesungguhan dari pimpinan UNTIRTA dan pengurus Yayasan, maka pada tahun 2001 berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor: 32 tanggal 19 maret 2001, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa secara resmi ditetapkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri definitif.
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa saat ini menyelenggarakan program pendidikan akademik dan program pendidikan vokasi. Program Pendidikan akademik terdiri atas Program Pendidikan Sarjana sebanyak 6 fakultas dan 1 Program Pendidikan Pascasarjana.