Anthony Giddens

Malcolm Waters

Soerjono Soekanto

Mansour Fakih

Auguste Comte

&ldquo;Globalisasi adalah proses sosial dari berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, bahkan politik dan budaya yang tidak lagi terkendala oleh jarak&rdquo;.&nbsp; Pengertian tersebut merupakan pengertian globalisasi menurut&hellip;

Auguste Comte

Max Weber

Mansour Fakih

Anthony Giddens

Malcolm Waters

Batik merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia yang eksistensinya mulai dikenal dunia. Hal tersebut dibuktikan dengan batik yang mulai digunakan oleh beberapa tokoh dunia. Batik yang mulai dikenal dunia ini tidak lepas dari penggunaan batik oleh masyarakat Indonesia itu sendiri, yang kemudian diketahui dan diikuti oleh masyarakat mancanegara. Fenomena ini merupakan fenomena yang dapat dijelaskan melalui pengertian globalisasi menurut&hellip;

Martin Albrow&nbsp; &nbsp;

Mansour Fakih&nbsp; &nbsp;

Soerjono Soekanto&nbsp; &nbsp;

Malcom Waters&nbsp; &nbsp;

Karl Marx&nbsp; &nbsp;

Munculnya kemajuan dalam bidang ekonomi secara global seperti berkembangnya peranan pasar, investasi, dan proses produksi,&nbsp;di mana masing-masing saling berhubungan satu sama lain merupakan pengertian dari globalisasi menurut &hellip;.&nbsp; &nbsp;

Soerjono Soekanto

Selo Soemarjan

Max Weber

Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat dengan tingkat konsumtif yang cukup tinggi. Selain tempat-tempat perbelanjaan yang banyak berdiri di Indonesia. Masyarakat belanja melalui situs belanja online baik dalam maupun luar negeri melalui gadget mereka. Kondisi tersebut merupakan contoh dari globalisasi menurut&hellip;

westernisasi&nbsp;<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAgAAAAFCAYAAAB4ka1VAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYBgCAAAApQABc8wLRwAAAF10RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+knKbOAAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="8" />&nbsp;

industrialisasi&nbsp;<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAgAAAAFCAYAAAB4ka1VAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYBgCAAAApQABc8wLRwAAAF10RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+knKbOAAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="8" />&nbsp;

globalisasi&nbsp;<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAgAAAAFCAYAAAB4ka1VAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYBgCAAAApQABc8wLRwAAAF10RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+knKbOAAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="8" />&nbsp;

modernisasi&nbsp;<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAgAAAAFCAYAAAB4ka1VAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYBgCAAAApQABc8wLRwAAAF10RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+knKbOAAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="8" />&nbsp;

glokalisasi&nbsp;<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAgAAAAFCAYAAAB4ka1VAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYBgCAAAApQABc8wLRwAAAF10RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+knKbOAAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="8" />&nbsp;

Di era modern seperti sekarang, setiap orang dapat dengan mudah mengetahui kebudayaan dan fenomena yang sedang terjadi di dunia. Melalui bantuan internet dan teknologi komunikasi yang semakin canggih, pertukaran ilmu pengetahuan dan kebudayaan pun sangat mungkin terjadi.&nbsp;Ilustrasi tersebut menunjukkan fenomena berupa ....&nbsp;<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«mo»§#160;«/mo»«/math»" data-latex="\;\;" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAgAAAAFCAYAAAB4ka1VAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYBgCAAAApQABc8wLRwAAAF10RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+knKbOAAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="8" />&nbsp;

seorang siswa menuntut penggunaan gawai untuk pembelajaran di dalam kelas

industrialisasi yang terjadi pada masyarakat pertanian dan perkebunan di Indonesia

gerakan sosial masyarakat menolak perubahan dari ujian nasional konvensional menuju berbasis komputer

restoran cepat saji kini ramai dikunjungi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia

Prisil lebih suka membeli pakaian dengan merek yang berasal dari luar negeri secara online

Terdapat dua konsep penting dalam globalisasi menurut Anthony Giddens. Konsep tersebut adalah radikalisasi dan universalisasi. Berikut ini yang merupakan contoh dari radikalisasi menurut Anthony Giddens adalah &hellip;.<img align="middle" alt="space space" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«mo»§#160;«/mo»«/math»" data-latex="\;\;" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAgAAAAFCAYAAAB4ka1VAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYBgCAAAApQABc8wLRwAAAF10RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+knKbOAAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="8" />&nbsp;&nbsp;

Pesatnya inovasi digital membuat perkembangan sistem perkuliahan dalam jaringan (daring) tak terbendung lagi. Berkat teknologi, akses kampus dengan mahasiswanya semakin mudah sehingga metode pembelajaran jarak jauh pun semakin mungkin diterapkan. Fenomena tersebut sejalan dengan contoh dari globalisasi menurut &hellip;.<img align="middle" alt="space space" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«mo»§#160;«/mo»«/math»" data-latex="\;\;" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAgAAAAFCAYAAAB4ka1VAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYBgCAAAApQABc8wLRwAAAF10RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+knKbOAAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="8" />&nbsp;&nbsp;

globalisasi merupakan gejala tingginya penyebaran angka kapitalisme di negara-negara berkembang oleh negara maju

globalisasi merupakan intensifikasi hubungan sosial dunia yang menghubungkan tempat-tempat jauh sehingga peristiwa di suatu tempat dapat dipengaruhi oleh peristiwa yang terjadi di tempat lain sekian kilometer jauhnya dan sebaliknya<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAgAAAAFCAYAAAB4ka1VAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYBgCAAAApQABc8wLRwAAAF10RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+knKbOAAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="8" />&nbsp;&nbsp;

globalisasi adalah proses sosial dari berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, bahkan politik dan budaya yang tidak lagi terkendala oleh jarak

globalisasi adalah proses penyatuan unsur-unsur di masyarakat melalui bantuan teknologi informasi dan komunikasi

globalisasi adalah proses pertemuan negara-negara di dunia pada satu situasi yang sama

Berikut ini yang merupakan definisi globalisasi menurut Anthony Giddens adalah &hellip;.<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«mo»§#160;«/mo»«/math»" data-latex="\;\;" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAgAAAAFCAYAAAB4ka1VAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYBgCAAAApQABc8wLRwAAAF10RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+knKbOAAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="8" />&nbsp;&nbsp;

absolut dan berbeda pada setiap fenomena relevan yang terjadi

relatif berdasarkan pemikiran para tokoh yang masih hidup saat itu

kepastian dan ketetapannya dapat disamakan pada setiap fenomena

dilihat melalui pemikiran-pemikiran dari beberapa tokoh sekaligus

berbeda-beda berdasarkan pemikiran para tokoh dengan fenomena yang sama

Pengertian dan pemikiran bersifat relatif atau tergantung situasi atau fenomena yang relevan. Hal tersebut ditunjukkan pada fenomena bahwa sifat relatif globalisasi &hellip;.<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«mo»§#160;«/mo»«/math»" data-latex="\;\;" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAgAAAAFCAYAAAB4ka1VAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYBgCAAAApQABc8wLRwAAAF10RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+knKbOAAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="8" />&nbsp;&nbsp;

Martin Albrow<img align="middle" alt="space space" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAgAAAAFCAYAAAB4ka1VAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYBgCAAAApQABc8wLRwAAAF10RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+knKbOAAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="8" />&nbsp;

Mansour Fakih<img align="middle" alt="space space" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAgAAAAFCAYAAAB4ka1VAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYBgCAAAApQABc8wLRwAAAF10RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+knKbOAAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="8" />&nbsp;

Soerjono Soekanto<img align="middle" alt="space space" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAgAAAAFCAYAAAB4ka1VAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYBgCAAAApQABc8wLRwAAAF10RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+knKbOAAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="8" />&nbsp;

Malcom Waters<img align="middle" alt="space space" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAgAAAAFCAYAAAB4ka1VAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYBgCAAAApQABc8wLRwAAAF10RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+knKbOAAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="8" />&nbsp;

Karl Marx<img align="middle" alt="space space" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAgAAAAFCAYAAAB4ka1VAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYBgCAAAApQABc8wLRwAAAF10RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+knKbOAAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="8" />&nbsp;

Perhatikan pernyataan di bawah ini!

MEA merupakan pasar bebas di kawasan asia tenggara. Sesuai dengan namanya, negara-negara yang tergabung di MEA adalah negara-negara ASEAN. Dalam MEA, seluruh negara anggota diperbolehkan menjual barang dan jasa ke seluruh anggota tanpa tarif. Selain barang-barang, jasa juga termasuk dalam kategori yang &quot;dijual&quot; di MEA. Oleh karena itu muncul tenaga kerja profesional dari luar negeri, misalnya dokter, akuntan, pengacara bahkan guru. Selain itu, MEA memungkinkan negara-negaranya untuk membentuk pasar tunggal sehingga kompetisi meningkat di antara anggota.

Fenomena di atas merupakan contoh dari globalisasi menurut &hellip;.<img align="middle" alt="space space" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«mo»§#160;«/mo»«/math»" data-latex="\;\;" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAgAAAAFCAYAAAB4ka1VAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYBgCAAAApQABc8wLRwAAAF10RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+knKbOAAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="8" />&nbsp;

terjadinya globalisasi dalam bidang sosial yaitu adanya perubahan sosial di masyarakat<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

terjadinya globalisasi dalam bidang budaya yaitu adanya keterkaitan anta budaya di seluruh dunia<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

terjadinya globalisasi dalam bidang modernitas yaitu adanya universalisasi nilai nilai barat ke seluruh dunia<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

terjadinya globalisasi dalam bidang ekonomi yaitu tersebarnya perusahaan multinasional di seluruh dunia<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

terjadinya globalisasi dalam bidang politik yaitu munculnya kekuatan supranasional dengan cakupan blok politik dan militer<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

Masyarakat masa kini dimudahkan dalam memenuhi segala kebutuhan. Salah satunya yaitu dalam memenuhi kebutuhan pangan. Merebaknya praktik bisnis layanan cepat saji ke seluruh dunia menjadi salah satu cara dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat dapat dengan mudah menemukan restoran cepat saji di berbagai daerah hingga negara. Berdasarkan kasus tersebut, jika dilihat melalui perspektif Giddens mengenai globalisasi adalah &hellip;.<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" data-latex="\;" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

bidang politik ditandai munculnya kekuatan supernasional di seluruh dunia<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

bidang kebudayaan yang ditandai dengan adanya keterkaitan antar bangsa<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

bidang sosial ditandai dengan maraknya media sosial sebagai kemajuan IPTEK<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

bidang kebudayaan yang menunjukkan adanya kemajuan menuju keseragaman di seluruh dunia<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

bidang ekonomi yang dapat meningkatkan peran koordinasi dan integrasi supranasional<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

Kemajuan teknologi dan informasi saat ini merupakan salah satu bentuk dari adanya globalisasi. Salah satunya yaitu penggunaan program yang sama di berbagai belahan dunia. Microsoft merupakan salah satu program yang digunakan sebagai perangkat lunak di dalam komputer di seluruh dunia. Berdasarkan penjelasan tersebut, globalisasi yang terjadi adalah &hellip;.<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" data-latex="\;" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

adanya modernisasi yang disebabkan oleh adanya kemajuan IPTEK<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

adanya globalisasi yang disebabkan dari adanya interaksi kultural antar negara<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

adanya globalisasi yang disebabkan oleh pesatnya perkembangan paham kapitalisme<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

adanya globalisasi yang disebabkan oleh modernitas peradaban barat ke seluruh penjuru dunia<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

adanya modernisasi yang disebabkan oleh semakin majunya kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

Pemerintah yang melakukan adaptasi uang elektronik dari kemajuan peradaban barat, dapat memudahkan masyarakat dalam melalukan transaksi sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan hidup. Berdasarkan kasus di atas, jika dilihat melalui perspektif Anthony Giddens, hal tersebut terjadi karena &hellip;.<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" data-latex="\;" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

globalisasi yang terjadi karena pesatnya perkembangan paham kapitalisme<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

globalisasi yang terjadi karena adanya pembagian pekerjaan secara internasional<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

globalisasi yang terjadi karena proses radikalisasi dan universalisasi nilai-nilai modernitas peradaban barat<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

globalisasi yang terjadi akibat memudarnya batas-batas geografis pada sosial-budaya antar masyarakat di dunia<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

globalisasi yang terjadi disebabkan oleh adanya penyeragaman unsur-unsur budaya yang berpatokan pada peradaban barat<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

Maraknya perdagangan bebas di masyarakat dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk globalisasi. Akibatnya, banyak pangsa pasar luar yang masuk ke dalam negeri dan mendominasi pangsa pasar lokal. Berdasarkan kasus tersebut, jika dilihat melalui perspektif Mansour Faqih adalah &hellip;.<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" data-latex="\;" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

adanya perdagangan bebas<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

perkembangan paham kapitalisme<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

adanya peningkatan interaksi kultural<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

modernitas aspek nilai-nilai peradaban barat<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

memudarnya batasan pada sosial-budaya antar negara<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;

Berkembangnya budaya luar di dalam negeri merupakan salah satu bentuk dari adanya globalisasi. Salah satu contohnya yaitu maraknya serial drama korea yang digemari oleh para remaja. Jika dilihat melalui perspektif Malcom Waters, kasus tersebut terjadi karena &hellip;.<img align="middle" alt="undefined" class="Wirisformula" data-mathml="«math xmlns=¨http://www.w3.org/1998/Math/MathML¨»«mo»§#160;«/mo»«/math»" data-latex="\;" height="5" role="math" src="data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAAAQAAAAFCAYAAABirU3bAAAACXBIWXMAAA7EAAAOxAGVKw4bAAAABGJhU0UAAAAEx0lWhwAAAAxJREFUeNpjYKABAAAAVQAB8vOvGAAAAE50RVh0TWF0aE1MADxtYXRoIHhtbG5zPSJodHRwOi8vd3d3LnczLm9yZy8xOTk4L01hdGgvTWF0aE1MIj48bW8+JiN4QTA7PC9tbz48L21hdGg+SHplFQAAAABJRU5ErkJggg==" style="max-width: none; vertical-align: -1px;" width="4" />&nbsp;